Home » Bekasi » Ini Bantahan TM Terkait Kasus Tipikor Kadinkes Kabupaten Bekasi

Ini Bantahan TM Terkait Kasus Tipikor Kadinkes Kabupaten Bekasi

BEKASI – Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Taih Minarno, membantah kalau ia terlibat kasus korupsi pengadaan mesin incenerator. Ia juga menepis tudingan kuasa hukum MSB yang menyebut TM berperan sebagai pemberi aspirasi.

Taih beralasan kalau saat pengadaan mesin penghancur limbah itu, ia duduk di Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, dan bukan di Komisi IV yang merupakan mitra kerja dari Dinkes. Politisi Demokrat ini juga mengaku tidak mengenal dengan kontraktor yang mengerjakan pengadaan mesin incenerator.
“Tanya saja kontraktor yang sudah diperiksa dan sudah dijadikan saksi kenal sama saya tidak? Saya itu Dewan Dapil V, yang justru memerlukan infrastruktur bukan alat seperti itu (incenerator),” katanya kepada Jabar Publisher di kantornya, Senin (18/04).

Menanggapi hal tersebut, Taih Minarno menganggap pernyataan tersebut lucu. Pasalnya, dia mengaku adalah orang yang pertama kali mempersoalkan kasus incenerator tersebut. “Lucu, yang masalahain pertama kan saya dengan Almarhum H. Bisri, nggak mungkin saya di dalamnya,” kata Taih membantah.

Dia pun memasang ancang-ancang bila dipanggil Kejaksaan Negeri (Kejari) Cikaran terkait kasus tersebut, maka ini jawaban yang dia siapkan. “Kalau saya dituduh begitu, bukti hukumnya kan nggak ada. Kita nggak bicara katanya. Saya memang diisukan udah lama. Katanya saya ada di dalamnya. Saya aja kagak tahu siapa yang ngerjain. Naro (taruh-Red) aspirasi di sana enggak pernah,” bantahnya.

Taih akan melihat perkembangan kasus tersebut. Jika terus disudutkan, Taih berniat akan melawan dengan penuntutan balik atas pencemaran nama baik. “Nanti kita lihat saja perkembangannya, kalau kejaksaan panggil saya juga nanti ada dasarnya dan apa keterlibatan saya di sini (kasus korupsi incenerator),” ungkapnya.

Dirinya justru mengklaim kalau awal menyeruaknya dugaan korupsi pengadaan incenerator karena dirinya. Ia mengetahui adanya kejanggalan pengadaan mesin tersebut berdasarkan hasil audit BPK pada 2013 lalu dan diungkap di LKPJ. “Kok malah saya yang dituduh (terlibat korupsi), lucu banget. Itu sebenarnya sudah lama terdengar kalau saya diisukan terlibat dalam kasus incinerator. Apalagi dibilang orang yang mengatur,” pungkasnya. (fjr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*