CIREBON — Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) optimistis akan kemajuan pariwisata Cirebon berserta daerah-daerah sekitarnya, sebagai imbas positif dari berbagai infrastruktur yang dibangun seperti Tol Cipali dan BIJB Kertajati.
Aher juga mengatakan, selain dukungan infrastruktur yang memadai, Cirebon sudah sejak lama dikenal dengan budaya dan sejarahnya yang luhur.
“Cirebon ini hadir dengan berbagai keunikan, berbagai peninggalan sejarah baik bersifat fisik, dan non – fisik. Memiliki banyak peninggalan dan bangunan bersejarah, termasuk kaya akan atraksi budaya, dan kulinernya,” kata Aher saat membuka Festival Pesona Cirebon 2016, yang akan berlangsung hingga 2 April 2016, di Taman Goa Sunyaragi Cirebon, Jawa Barat.
Saat itu, dirinya bersama Gusti Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, mendampingi Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kamis (31/03/16).
Gubernur pun menyatakan, infrastruktur adalah pendukung yang terpenting. Aksesbilitas sangat menentukan suatu tempat akan ramai dikunjungi atau sebaliknya. Saat ini Jawa Barat telah memiliki Tol Cipali untuk jalur darat, untuk jalur udara BIJB Kertajati tengah dalam proses pembangunan. Dengan ini, Aher ingin Cirebon dapat dikenal Dunia.
“Untuk jadi destinasi wisata, persiapan harus sebaik – baiknya. Salah satunya persiapan infrastruktur, yang sudah dibangun diantaranya tol Cipali. Saat ini sedang dibangun tol Cisundawu. Kemudian Insya Allah juga akan hadir yang kita tunggu-tunggu yaitu Bandara Internasional Kertajati. Ini adalah Bandar Udara Daerah yang paling besar. Dengan aksesbilitas ini, mudah – mudahan Cirebon mudah diakses, dan dikenal dunia,” tambah Aher.
Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya mengutarakan 3 hal yang melemahkan laju industri wisata di Indonesia. Diantaranya, pemasaran yang lemah, pengembangan destinasi yang kurang, serta regulasi yang terlalu menjerat ‘diri sendiri’.
Saat ini pihaknya pun terus mencoba meningkatkan promosi pariwisata Indonesia dengan branding ‘Pesona Indonesia’, dan ‘Wonderful Indonesia’ untuk branding Internasional.
“Saat ini, dengan branding ‘Pesona Indonesia,’ atau ‘Wonderful Indonesia’ untuk branding Internasionalnya. Dalam branding terbaik dunia versi Travel and Tourism Competitiveness Index World Economic Forum, Dari sekitar 141 negara, branding ‘Wonderful Indonesia’ berhasil menduduki ranking 50 besar atau tepatnya 47. Bisa mengalahkan peringkat branding milik negara tetangga yang menjadi pesaing. Seperti Malaysia ‘Truly Asia’ dan ‘Amazing Thailand’,” ungkap Arief.
Maka menyambung hal tersebut, Gusti Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, yang turut hadir bersama Pemainsuri Raden Ayu Syarifah Isyanata Diningrat, menganggap Festival ini sangatlah penting digelar sebagai sarana promosi yang memperkenalkan Cirebon ke kancah dunia. “Karena kurang promosi sehingga tidak “terjual” di kalangan wisatawan dunia,” ungkap Sang Sultan.
Sejumlah lokasi yang menjadi titik keramaian Festival Pesona Cirebon 2016 ini, diantaranya Pantai Cirebon Waterland, Keraton Kasepuhan Cirebon, Alun – Alun Keraton Kasepuhan Cirebon, serta Taman Goa Sunyaragi.
Sementara Festival kali ini menyinggung “Strategi Promosi Wisata Cirebon Menuju Destinasi Pariwisata Unggulan.” Seperti diketahui, Cirebon mempunyai khasanah budaya yang kaya. Tak kalah dengan Bali dan Jogja, keindahan alam serta kentalnya nilai tradisi juga sejarah, menjadi potensi wisata yang dapat diunggulkan.
Pun pada Festival ini, kurang lebih sebanyak 20 duta besar negara datang. Festival juga dihadiri 10 keraton se- Nusantara, 20 biro perjalanan, dan Dinas Pariwisata dari 30 provinsi di Indonesia.
Cirebon adalah suatu wilayah di Jawa Barat yang memiliki luas 37, 54 km2. Tak sulit untuk sampai di kota kaya budaya ini. Perjalanan darat dapat ditempuh melalui tol Cipali. Selain itu tersedia juga moda kereta api Jakarta-Cirebon, Yogyakarta-Cirebon dan Semarang-Cirebon. Setidaknya ada 200 perjalanan kereta yang melintasi kota Cirebon. Tak sampau disitu, tercatat hampir 200 hotel tersedia di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Para wisatawan pun, tentu akan terbayang kota Udang, Empal Gentong, Nasi Jamblang, Tahu Gejrot, Batik Trusmi, Kraton Kasepuhan, Gua Sunyaragi, Makam Sunan Gunung Jati, saat disinggung tentang Cirebon.
Sayangnya, Cirebon belum sepopuler Bali dan Jogja. Kurangnya promosi wisata menjadi faktor utama kurangnya daya ‘jual’ Cirebon. Maka Festival Pesona Cirebon 2016 yang akan mempertunjukan kearifan bahari, seni budaya, dan religiulitas, dan kulinernya, adalah ditujukan untuk menggali dan mempromosikan potensi Cirebon yang ada. (bay/adv)