JAKARTA – Helikopter TNI AD yang jatuh di perkebunan Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Sulawesi Tengah, pada Minggu sore, sedang melaksanakan tugas operasi perbantuan kepada Polri. Mereka ditugaskan ikut memburu kelompok teroris Santoso.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Tatang Sulaiman, mengatakan, Helikopter Bell 412 EP dengan nomor penerbangan HA 5171 sedang melaksanakan tugas operasi perbantuan kepada Polri. Mereka ditugaskan ikut memburu kelompok teroris Santoso.
“Perbantuan operasi, iya (Tinombala),” ungkap Tatang di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (20/3/2016).
Tatang menyebut, salah satu korban yang tewas yakni Danrem 132/Tdl, Kolonel Inf Saiful Anwar, selama ini memang bertugas memimpin kegiatan tersebut. Meski demikian, Tatang membantah dugaan jika helikopter buatan Kanada hasil pengadaan tahun 2012 tersebut jatuh karena tembakan kelompok Santoso.
Alasannya, dugaan penyebab kecelakaan sementara sampai saat ini karena faktor cuaca. Sedangkan, penyebab pasti jatuhnya Helikopter tersebut juga masih dalam tahap penyelidikan.
“Kita jangan menduga-duga, belum tentu. Cuaca di lokasi tadi juga buruk. Saya tidak bisa mengira-kira. Itu nanti akan investigasi. 10 menit akan mendarat itu masih tinggi (jika ada tembakan),” katanya. (vvn)