Home » Headline » Memalukan! Seorang Bupati Digerebek lagi Pesta Sabu Bersama PNS

Memalukan! Seorang Bupati Digerebek lagi Pesta Sabu Bersama PNS

MEMALUKAN! Bukannya ngasih contoh yang baik, eh malah sebaliknya. Nih, seorang bupati digerebek Badan Narkotika Nasional (BNN) lagi gelar pesta sabu. Parahnya lagi, dalam pesta sabu itu, selain seorang bupati, petugas juga mendapati beberapa orang PNS. Dan setelah diperiksa, si bupati beserta PNS-nya itu positif pakai sabu.

Adalah Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviadi atau kerap disapa Novi. Penggerebekan dilakukan pada Minggu (13/3/2016) malam. Penggerebekan dilakukan di rumah eks Bupati Ogan Ilir, Mawardi Yahya. Dalam penggerebekan itu, petugas juga membekuk empat orang lain, yang juga peserta pesta sabu di rumah tersebut. Dua di antaranya berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Kepala BNN Provinsi Sumsel, Brigjen Pol Iswandi Hari mengatakan, keempat pelaku selain Bupati Ogan Ilir adalah berinisial MD dan FR (swasta), JN (PNS di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang), dan DA (PNS Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu Timur). “Semuanya positif menggunakan narkoba berdasarkan hasil tes urine dilakukan usai penggerebekan,” ujar Iswandi, Senin (14/3/2016).

Dikatakan Iswandi, penyuplai narkoba itu adalah MD yang bekerja sebagai penjaga rumah. Sementara pelaku lain ikut dalam pesta narkoba. “Barangnya dari MD, dia pemasoknya,” lanjut Iswandi.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPR Rambe Kamarul Zaman menegaskan Wazir harus diproses secara hukum.”Kalau benar (positif narkoba) enggak ada ampun, persyaratan dari awal sesuai UU harus menyerahkan pemeriksaan bebas narkoba. Kita percayakan sama BNN,” kata Rambe di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/3).

Rambe masih bingung apakah Wazir atau wakilnya yang memang kader Golkar. Namun menurutnya kedua orang itu sempat diusung beberapa partai besar termasuk PDIP dan Golkar. Dia meminta agar setiap kepala daerah menjadi teladan yang baik.

“Harus diberikan contoh ditegakkan hukum, ya jangan masyarakat nanti memandang bahwa itu preseden, tapi ditegakkan yang benar, ditegakkan yang benar, bukan alat untuk seperti mau menjebak, tapi ditegakkan yang benar, kalau memang kenyataan lucu Bupati dan wakil Bupati itu kan jadi tanda tanya, tegakkan saja ada bukti enggak,” katanya. (bay)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*