KOTA BANDUNG – Pada acara ‘5 Tahun Proyek CSR Jabar 2011 – 2016’ di Gedung Sate Bandung, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas keikut sertaan para pengusaha lewat perusahaannya, yang telah menyumbangkan danaCorporate Social Responsibility (CSR), untuk percepatan pembangunan Jawa Barat.
Menurut Aher pembangunan di Jawa Barat tidak hanya harus mengandalkan APBN maupun APBD saja. Partisipasi langsung masyarakat khususnya kalangan pengusaha pun diperlukan, sebagai bentuk social value / Nilai Sosial, demi kesetiakawanan sosial untuk membantu/ mendorong perekonomian golongan masyarakat lainnya.
“Saya tentu mengucapkan terima kasih atas nama masyarakat Jawa Barat terkait dengan kesertaan Bapak/Ibu memperhatikan masyarakat Jawa Barat. Bagi perusahaan – perusahaan lewat CSR, punya tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Karna dengan cara itulah kesetiakawanan sosial terjadi,” ungkap Aher.
Bidang Pendidikan, kesehatan, ekonomi, bina lingkungan serta energi alternative, adalah sejumlah aspek pembangunan daerah yang ikut dipoles Program Corporate Social Responsibility (CSR). Untuk itu, pemerintah Provinsi lewat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi (Bappeda) Jawa Barat bersinergi menjalin kerjasama harmonis yang sinergis, dengan para pelaku dunia usaha /dunia industri di Jawa Barat. Agar manfaat CSR ini benar – benar dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Sebuah perusahaan sampai pada puncak kehebatannya mana kala keuntungannya tidak hanya dibagi di kalangan stakeholder saja, sehingga menghadirkan stakeholder value. Tapi pada saat yang bersamaan kehebatan sebuah perusahaan itu hadir juga karena memperhitungkan social value, yang bermanfaat bagi masyarakat. Perusahaan menyisihkan anggarannya untuk masyarakat banyak, dalam bentuk CSR diantaranya,” katanya Rabu (2/3/2016).
Percepatan pembangunan diperlukan sebagai syarat untuk kemajuan bangsa dan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera serta berkeadilan sosial. Keberhasilan pembangunan tidak akan terlepas dari kinerja di sektor perekonomian.
Jawa Barat adalah provinsi dengan perekonomian yang besar. Data menunjukkan terdapat tiga sektor penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar di Jawa Barat. Pertama, sektor industri manufaktur. Industri ini memberikan kontribusi terhadap PDRB sebesar 46,3% dengan serapan tenaga kerja sebesar 22 %. Kedua, sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan kontribusi sebesar 23,1% terhadap PDRB, dengan serapan tenaga kerja 26,9%. Ketiga, sektor pertanian sebesar 12,2%, dengan serapan tenaga kerja 26,4%.
Jawa Barat pun memiliki jumlah perusahaan sebanyak 6.052 dari 24 golongan industri tersebar di Jawa Barat, baik yang berbasis kawasan industri maupun non kawasan industri. Maka investasi di dunia usaha menjadi penting bagi pembangunan di Jawa Barat.
Melalui praktik investasi dan bisnis yang bertanggung jawab sosial, sebuah perusahaan akan berorientasi manfaat baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungannya. Inilah yang kemudian sesuai dengan konsep ‘Jabar Masagi’.
Adalah transformasi dari triple hellix ‘segitiga – ABG (Academician, Business and Government), dengan mengembangkan pola kemitraan CSR sebagai sebuah investasi sosial dari dunia usaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan Jawa Barat. kemudian ditetapkanlah empat pilar utama pembangunan, yakni Academician, Business, Community, and Government (ABCG) dan satu simpul laws and regulation dengan stakeholders pattern ABCG ini.
Maka ‘Peresmian Bersama Proyek-Proyek CSR-PKBL Jawa Barat Tahun 2015’ dapat pula dianggap sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan Pemprov Jabar, kepada perusahaan yang telah berkontribusi dan berhasil menjalankan program kegiatan CSR/PKBL-nya, serta telah bersinergi dengan program-program pemerintah daerah, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat.
Tahun ini, Aher menyatakan, dana CSR yang sudah terhimpun dan akan disalurkan melalui berbagai programnya adalah sebanyak Rp 100,5 Miliar, yang berasal dari 55 perusahaan. Targetnya, dana CSR terkumpul tahun ini mencapai Rp 150 miliar.
“Tentu targetnya sebanyak – banyaknya ya, kita kan mengkoordinatori kegiatan mereka. kita terus berkoordinasi dengan mereka, yang melaksanakan CSR di tahun 2016 ini ada 77 perusahaan, yang sudah terlaporkan 55 perusahaan yang nilainya Rp 100,5 miliar. Jadi masih ada lagi perusahaan yang belum laporan, mudah mudahan sisanya itu mencapai setengahnya, sekitar 50an lagi. Jadi potensinya bisa sampai Rp 150 Miliar,” jelasnya. (jp/adv)
sukses buat kang Aher, sukses buat jawa barat!!sukses buat http://www.jabarpublisher.com dalam mengangkat berita jawa barat!!!