BEKASI – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bekasi menggelar Musyawarah Kabupaten (Muskab) VI, Rabu (17/02) di Hotel Horison Jababeka, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
Agenda utama dari kegiatan tersebut, yakni mengadakan pemilihan Ketua Kadin untuk periode berikutnya dengan tema ‘Pengaruh MEA 2015 Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Bekasi’.
“Berdasarkan landasan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987, tentang Kadin dan Keppres Nomor 17 tahun 2010 tentang ADRT Kadin, maka hari ini kita melakukan pemilihan ketua baru dengan mengundang semua pengusaha yang berada di Kabupaten Bekasi,” ungkap Wakil Ketua SDM dan Diklat Kadin Kabupaten Bekasi, Yaya Ropandi.
Selain itu, Yaya mempertanyakan tenaga kerja yang bekerja di Kabupaten Bekasi terkait masuknya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Berapa persen dunia usaha ini mempekerjakan orang bekasi? Ternyata hanya sekitar 30-40%. Sisanya masih di luar Bekasi, ini ada apa? Pertama adalah dari sisi mental. Mohon maaf, saya bukan merendahkan orang Bekasi!! Namun perlu diingat, tenaga kerja ini perlu digenjot lagi mental bekerjanya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Barat, Agung Suryamal Sutisno berharap pemerintah pusat dapat terus menggejot peningkatan usaha ekonomi dalam negeri. Hal itu harus dilakukan guna menghadapi persaingan ekonomi di era globalisasi dan pemberlakukan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). “Saya berharap pemerintah dapat terus mendorong usaha ekonomi dalam negeri,” paparnya.
Sebab, kata dia, jika cara tersebut tak gencar dilakukan. Maka, akan sulit membangkitkan ekonomi secara nasional. Malahan, dirinya memprediksi bisa-bisa kondisi ekonomi dapat kembali mengalami krisis moneter seperti beberapa tahun lalu. “Sehingga, terjadi devisit,” terangnya.
Dirinya berharap di tahun ini pertumbuhan ekonomi secara nasional bisa meningkat hingga 5% dari tahun 2015 yang hanya mencapai 4,7%. “Apalagi di Kabupaten Bekasi ini kawasan industrinya jangan sampai terindustrialisasi asing yang terus berkembang pesat, tapi pengusaha lokalnya tak berkembang,” tandasnya.
Di momen yang sama dalam sambutannya, Obing Facrudin yang kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Kadin Kabupaten Bekasi mengatakan, saat ini era MEA sudah mulai terlihat. Ia menjelaskan, pemerintah Myanmar, sudah menerapkan pelatihan kepada ribuan masyarakatnya seperti pelatihan reparasi handphone dan sepeda motor guna diterjunkan ke Indonesia.
Untuk mengantisipasinya, pihaknya pun mengaku sudah melakukan beberapa persiapan, diantaranya dengan mememberikan pelatihan kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Bekasi agar menjadi tenaga kerja yang terampil dan handal.
“MEA adalah babak baru perkembangan ekonomi di Asia Tenggara. Maka, Kadin suka atau tidak suka harus masuk ke dalam pusaran ekonomi itu dan harus siap bersaing dalam ruang yang kompetitif. Bahkan, peningkatakan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemberdayaan ekonomi UKM harus terus digenjot. Ini memang bukan tanggung jawab kita, tapi Negara. Namun kita harus turut terlibat,” pungkas Obing. (fjr)