BANDUNG – Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengukuhkan Panitia Inti PON XIX serta Peparnas XV Jawa Barat 2016, di Aula Barat Gedung Sate, Rabu (10/2). Pelantikan kali ini, merukapakan penyempuranaan Personel PON dan Peparnas setelah dilakukan evaluasi.
Aher mengatakan, pengukuhan dan pelantikan kembali pantia besar PON dan Peparnas setelah ada perubahan di tubuh personel PON meski tak begitu banyak jumlahnya. “Tidak banyak perubahannya hanya sekitar 15 persen, tidak banyak hanya perubahan tugas, geser-geser bidang, yang tadinya di bidang A pindah ke B yang tadinya dari bidang B bidang C, gitu saja,” ujarnya.
Menurut Aher, jika perubahanan tersebur lebih dari 50% itu pasti ada masalah yang besar dan dipastikan terjadi sesuatu, serta akan menimbulkan pertanyaan dari masyarakat. “Kalau 50% perubahnya pasti orang bertanya-tanya, ada apa di tubuh Pantia Besar PON. Karena ada peruban, jadi kami lantik kembali semuanya dan dikukuhkan,” ujarnya.
Ketika ditanya alasan perubahan panitia PON, Aher menjelaskan, itu hanya untuk penyempuranaan saja agar penyelenggaraan berjalan lebih baik dan efektif, karena pada intinya secara umum persiapan penyelenggaraan berjalan dengan baik prosesnya juga lebih baik. “Pekerjaan sudah berjalan baik, sudah mencapai 95 persen ada keterlambatan juga masih dalam tingkatan wajar masih bisa diselesaikan, pokoknya ini perubahan hasil dari evaluasi,” katanya.
Aher berharap, dengan perubahan personel ini persiapan PON XIX dan Peparnas XV Jawa Barat 2016 bisa berjalan dengan baik sesuai dengan jadwal yang ditentukan, demi kesuksesan penyelenggaraan untuk menuju empat catur sukses PON. “Karena target kami adalah Jabar berprestasi menjadi juara umum di PON dan Peparnas, dengan target empat catur sukses PON,” katanya.
Sementara itu Wakil ketua I KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), Suwarno dalam sambutnya mengatakan ada beberapa masalah dalam hal kualifikasi. “Masalah yang harus dihadapi adalah belum terselenggaranya kualifikasi beberapa cabang olah raga, terutama kualifikasi sepak bola yang lebih besar dari PON-nya sendiri,” kata dia.
Dia menjelaskan, Kualifikasi sepak bola lebih besar dari PON, karena hampir semua provinsi ikut dalam kualifikasi sedangkan penyelenggaraan PON hanya ada 12 tim saja. Untuk kualifikasi sepak bola dibagi menjadi beberapa daerah diantaranya Ciamis, Depok, Cibinong, Bandung dan Soreang.
“Artinya dalam proses tersebut harus diselsaikan dengan baik, karena waktu sudah mulai dekat. Bukan hanya itu, ada masalah lagi di cabang olah raga lain seperti berkuda dan tenis meja,” tandasnya.
Acara tersebut ditutup dengan foto bersama dan launching mobil dengan branding PON XIX Jabar di Halaman Gedung Sate. Mobil tersebut diupayakan dapat mensosialisasikan kegiatan PON menjelang perhelatan akabar itu. Selanjutnya Gubernur dan rombongan melanjutkan peninjauan ke SOR Gedebage bersama BPKP dan Bareskrim Polri karena dikabarkan, SOR Gedebage tetap akan diguinakan dalam perhelatan PON Jabar. (jay/adv)