CIREBON – Tiga hari pasca digulirkannya program tendanisasi di Pasar Kanoman oleh Pemkot Cirebon, Rabu (27/1/2016), masih banyak PKL di kawasan pasar tersebut membuka usahanya di trotoar. Padahal, beberapa tenda yang disediakan Pemkot tampak masih banyak yang kosong. Mereka sengaja tidak menempati tenda krucut yang sengaja disediakan Pemkot itu dengan alasan terlalu sempit.
“Kita sengaja gak mau menempati tenda itu. Mending jualan di sini saja. Tenda itu terlalu sempit. Jangankan untuk dua pedagang, untuk seorang saja gak muat. Belum lagi kalau ada hujan kita jadi sibuk dibuatnya,” ujar seorang pedagang, yang namanya enggan dipublish.
Dikatakan dia, awalnya sejumlah PKL mau menerima program tendanisasi itu karena menyangka kalau tenda itu dibuat secara permanen (kokoh) dan luasnya cukup untuk menampung pajangan dagangan. “Ya intinya yang ada di pikiran kami, tenda yang akan disediakan buat kami ini layak dipakai berjualan lah. Tapi nyatanya kok seperti ini,” tambahnya.
Ironis, program tendanisasi Pasar Kanoman merupakan upayan Pemkot Cirebon untuk menata kawasan pasar tersebut, supaya tampak indah. Program ini pun awalnya mendapat dukungan dari warga dan PKL di kawasan pasar tersebut. Namun baru juga berjalan tiga hari program tersebut, masalah mulai berdatangan.
Sebelumnya, Kepala Disperindagkop UMKM Kota Cirebon, Agus Mulyadi, mengatakan, penataan kawasan Pasar Kanoman akan dilakukan secara menyeluruh. Penataan dilakukan untuk menjadaikan kawasan Pasar Kanoman indah. “Itu adalah kebijakan pemerintah untuk penataan PKL dan arus lau lintas kawasan pasar kanoman,” ujarnya.
Program penataan kawasan pasar sendiri, jelas Agus, merupakan instruksi dari Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis. “Dalam hal ini semua SKPD yang berkaitan seperti, Disperindag, Dishub, Satpol PP dan PD Pasar diterjunkan dalam program tersebut,” jelasnya.
Dalam program penataan ini, Disperindagkop UMKM Kota Cirebon membuat tenda berukran 3×2 Meter untuk dua pedagang. Floating pedagang tersebut berdasarkan jenis barang dagangan yang dipasarkan.
“Lewat program penataan ini, pemkot ingin menjadikan kawasan Kanoman sebagai kawasan destinasi wisata kuliner,” katanya.
Sekedar mengulas, program penataan Pasar Kanoman dengan sistem tendanisasi baru dulaksanakan pada Sabtu (23/1/2016) jam 19.00 WIB. Pelaksanaan program tersebut diawali dengan melakukan pembongkaran tenda di depan Pasar Kanoman oleh Satpol PP.
Pembongakaran dan pemasangan tenda tersebut berlangsung aman, tanpa ada protes dari PKL. Dalam pelaksanaan program tendanisasi itu, tenda-tenda para PKL digantikan dengan tenda yang sudah disediakan oleh Disperindag Kota Cirebon. Penempatan tendanisasi berada di sebelah kiri dan tendanisasi ini dilakukan bersifat permanen.
Walikota Cirebon, Nasrudin Azis mengatakan, program ini dilakukan sebagai upaya untuk menata kawasan Pasar Kanoman agar terlihat indah, bersih dan rapi. “Mudah-mudahan malam ini selesai jadi besok bisa beraktifitas lagi,” ujar Azis, saat pelaksanaan pemasangan tenda-tenda di Pasar Kanoman, Sabtu (23/1/2016) malam. (bay)