BANDUNG – Presiden Joko Widodo resmikan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung di Kebun Teh Mandalawangi, Bandung Barat, milik PT Perkebunan Nusantara, Kamis (21/1/2016).
“Transportasi masal, yang namanya MRT (Mass Rapid Transportation), LRT (Light Rail Transortation,) kereta cepat, harus didahulukan. Kecepatan mengantar orang dan barang adalah penentu kompetisi,” ujar Jokowi dalam sambutan di peresmian itu.
Dijelaskan Jokowi, nantinya jenis-jenis transportasi masal itu dirancang untuk menunjang satu sama lain untuk kepentingan penumpang. “Penumpang kereta cepat akan diterima oleh LRT Bandung Raya, begitu pula MRT di Jakarta,” lanjutnya.
Dilaporkan wartawan BBC Jerome Wiryawan dari lokasi, Jokowi juga kembali menjelaskan skema pembiayaan kereta cepat yang tidak menggunakan APBN. “Karena APBN diperuntukkan bagi infrastruktur luar Jawa. Misalnya jalan tol Makassar-Manado, kereta di Papua. APBN akan kita arahkan ke sana,” papar Jokowi.
Kereta cepat Jakarta-Bandung dibangun dengan biaya 5,573 miliar dolar AS oleh PT Kereta Cepat Indonesia Cina yang merupakan konsorsium BUMN Indonesia dan Konsorsium China Railways dengan skema business to business.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina, Hanggoro Budi, mengatakan pihaknya langsung melakukan pengerjaan konstruksi. “Ini kita lakukan utk mengejar target, konstruksi tuntas 2018 sehingga kereta cepat sudah beroperasi 2019,” kata Hanggoro Budi.
Jalur kereta cepat Jakarta-Bandung akan berjarak 140,9 km, menghubungkan empat stasiun: Halim (Jakarta, Karawang, Walini dan Tegal Luar (Bandung.) Di setiap stasiun, akan dibangun Transit Oriented Development (TOD) untuk mendorong lahirnya sentra ekonomi baru di koridor Jakarta-Bandung.
“Setiap kereta mampu mengangkut 583 orang sekali jalan. Kecepatannya bisa 350 km/jam. Di setiap stasiun dibangun transit oriented development-nya untuk mendorong lahirnya sentra ekonomi baru di luar Bandung,” tambahnya.
Untuk acara ini, PT Kereta Cepat Indonesia China sudah mempersiapkan segalanya. Executive Vice President Corporate Communication KAI Agus Komarudin menjelaskan di lokasi acara groundbreaking dilakukan perataan dan penataan tanah dengan menggunakan beberapa alat berat.
“Sudah disiapkan tenda dan maket kereta cepat itu sendiri nantinya,” kata Agus, Rabu (20 Januari 2016).
Alat berat produksi PT Pindad berupa escavator ikut andil dalam perataan dan penataan tersebut. Tak jauh dari escavator terdapat tenda-tenda dan panggung acara yang berlatar belakang bendera Indonesia dan China.
Panitia pelaksana acara juga telah menyiapkan lapangan parkir yang luas mengingat banyaknya pejabat yang dijadwalkan akan hadir di lokasi. “Intinya kalau di lapangan, saya kira semua sudah siap, tinggal tunggu kedatangan Pak Jokowi saja,” ucap Agus.
Namun, rencana groundbreaking kereta cepat masih ada kendala. Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan proses pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut masih terkendala masalah perizinan yang belum selesai. Salah satu izin yang masih tersendat adalah izin analisis dampak lingkungan. (tts)