CIREBON – Kabar ditangkapnya lima anggota DPRD Kabupaten Cirebon oleh aparat Polda Jabar di Hotel Park Bandung saat tengah bermain judi capsa, memaksa Ketua DPRD setempat, Mustofa, bergegas ke Mapolda Jabar. Melalui telepon selulernya, orang nomor satu di legislatif Kabupaten Cirebon itu mengatakan, pihaknya belum memperoleh keterangan yang jelas terkait hal itu. Dia pun mengatakan, pihaknya masih mencari informasi terkait dengan penangkapan kelima anggotanya tersebut.
Diakui dia, sampai saat ini pihaknya kesusahan untuk berkomunikasi dengan pihak Polda Jabar maupun dengan kelima anggotanya. “Saya sekarang berada di Mapolda Jawa Barat untuk mendapatkan informasi terkait dengan penangkapan kelima anggota DPRD Kabupaten Cirebon. Tapi sampai saat ini kita belum bisa berkomunikasi, untuk mencari tahu kejadian yang sebenarnya,” ujar Mustofa saat dihubungi via telepon selulernya, Kamis (21/7/2016).
Dikatakannya, dirinya kalau seandainya mereka (kelima anggota DPRD.red) tertangkap karena bermain judi, ini diluar kegiatan DPRD yaitu bimbingan teknis (bintek.red). “Kita berangkat bintek itu kemarin hari Rabu sekitar pukul 10 pagi. Tujuan kita ke Bandung, salah satunya adalah Universitas Bandung untuk menambah wawasan terkait kinerja Dewan serta kita akan pulang ke Kabupaten Cirebon pada esok hari yaitu hari Jum’at,” ungkapnya.
Kelima anggotanya yang tertangkap basah oleh kepolisian, kata dia, yaitu saudara inisial anggota DPRD Kabupaten Cirebon tersebut insial AS, HS, S dan T sedangkan AF sendiri dinyatakan sebagai saksi. “Yang jelas saya sendiri dihubungi oleh Ketua Fraksi PDIP Suherman sekitar pukul 02.00 dini hari tadi. Posisi saya lagi tidur jadi tidak tahu persis jam berapanya mereka itu dibawa oleh anggota Polda Jabar, karena posisi saya sedang tertidur. Kalau mendengar dari anggota yang lain kejadiannya sekitar pukul 00.00 atau 01.00 dini hari tadi, dan kegiatan apa yang mereka lakukan kurang persis tahu, yang jelas sampai saat ini yang ditunggu yaitu ingin segera berkomunikasi,” jelasnya.
Ditambahkannya, upaya yang dilakukannya, pihaknya akan melakukan pemulihan kredibilitas DPRD karena yang jelas saat ini sedang melakukan bintek untuk meningkatkan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD. “Kalau masalah itu kita akan serahkan ke kepolisan kalau benar-benar ada indikasi kriminalitasnya, dan juga serahkan kepada fraksi-fraksi mereka karena itu organisasinya masing-masing karena ini sudah diluar lembaga,” katanya.
Disinggung ada upaya pembebasan terhadap kelima anggota DPRD tersebut, lanjut Mustofa, karena dirinya masih kesulitan untuk berkomunikasi dengan pihak Polda, dan ini sudah ranahnya bukan lembaga maka akan diserahkan kepada fraksi-fraksi untuk segera menghubungi pihak keluarganya masing-masing. “Upaya yang selanjutnya ya kita serahkan kefraksi-fraksi untuk segera menghubungi keluarga masing-masing,” pungkasnya. (gfr)